Salahkah mereka yang kembali mencoba? Salahkah mereka yang tidak mau menyerah? Salahkah mereka yang kembali berusaha? Dan mengapa engkau meneteskan air mata?
Salahkah cinta yang kembali? Salahkah cinta yang menemukan jalan pulang? Atau jika pun cinta kembali tersesat, haruskah engkau tangisi itu?
Salahkah takdir yang menyatukan kembali? Salahkah Tuhan yang mencipta takdir? Engkau tau jawabannya tidak, maka janganlah engkau menangis…
Ia yang bijak mengatakan,
“pain is inevitable. suffering is optional (sakit itu tidak terelakan, namun penderitaan itu pilihan)”jadi mengapa engkau memilih untuk mederita?
Sesak memang. Engkau terluka, tentu… Tapi jantungmu masih berdetak, bumi masih berputar pada porosnya, maka mengapa engkau harus stagnan?
Bergeserlah sedikit dari station pointmu, maka engkau akan melihat perspektif lain, Sayang. Engkau akan mengerti… lalu bangkit. Hahaha… engkau bahkan tidak seharusnya jatuh, Manis.
Ini terduga bukan? Maka biarlah semua berjalan seperti semestinya, seperti yang telah engkau duga. Maka engkau akan ikhlas…
No comments:
Post a Comment