Monday, October 31, 2011

Happy Halloween!



Happy Halloween!
Ini proyek artwork halloween bersama Gupi <3
Sebenarnya Gupi yang ngerjain NYARIS semuanya, lha wong aku cuma gambar sketsanya -_-
Tapi gak papa ya, asal penuh cinta semua indah. Hahaha...
Happy Halloween everybody!

Sunday, October 16, 2011

Kamu tahu? Sepi itu...

Kamu tahu? Sepi itu bukan rasa, hanya sensasi. Seperti pedas.
Kamu tahu? Sepi itu bukan tanpa kehadiran, hanya pikir sepihak.
Kamu tahu? Sepi itu bukan tiada suara, tapi suara hati yang terlalu berkecamuk.
Kamu tahu? Sepi itu bukannya sendiri, hanya merasa begitu.

Dalam sepi kamu bisa banyak.
Dalam sepi kamu bisa berpikir lebih dalam.
Dalam sepi kamu bisa introspeksi.
Dalam sepi kamu bisa bijak.

Aku tahu bicara mudah
Aku tahu praktik adalah kebalikan
Aku tahu kita seharusnya bersama, saling mengisi
Harusnya kamu tahu aku berusaha tidak meninggalkan

Kamu tahu? Sepi itu selain tanpanya, juga tanpamu...

Friday, October 14, 2011

The Man from Outer Space

"Shirley Jones was giving me the bug eye
Her eyes were bugging out of her big ole head
Shirley Jones was pretty as a magpie
I took her out to dinner then I took her to bed

Patty Joe Purrina was an evil little woman
The kind that couldn't let a little rumor out of her sight
You see Shirley Jones was a married woman
And in Appleberry Georgia that just ain't right

Oh yeah
But I'm the man from outer space baby
I have no bones to be broken
Yeah I'm the man from outer space baby
I have no bones to be broken

Well big Jim McCarthy Jones was sure some evil sumbitch
He drove a Peterbuilt 84 with a 20 ton hitch
They said he'd killed a man in Macon but he never went to jail
Cause they never found the body just a finger in the mail

Well I guess Patty Joe Purrina saw us at the lamplighter inn
While she was at cozy's liquor emporium buying bourbon and gin
It took her about a second for her to do what she had to do
She called up ole big Jim and told him everything she knew

Oh yeah
But I'm the man from outer space baby
I have no bones to be broken
Yeah I'm the man from outer space baby
I have no bones to be broken

Well now big Jim went and took his shotgun down
With every intention of putting me Shirley Jones six feet underground
But when I heard his pickup truck pull up into that lot
Me and Shirley Jones headed out the back like a shot

Jumped in my Chrysler headed down chestnut lane
Looked in my rearview and what I saw there was hard to explain
Thought it was the devil come to take me to hell
But it was big Jim leaning out his window firing off shotgun shells

Oh yeah
But I'm the man from outer space baby
I have no bones to be broken
Yeah I'm the man from outer space baby
I have no bones to be broken

Crashed into the northpike mall made a wrong rendezvous
Knew this was it I didn't know what to do
That's when Sheriff Gemsbok showed up on the scene
Me and Shirley Jones thanked the sheriff and got away clean

Oh yeah
But I'm the man from outer space baby
I have no bones to be broken
Yeah I'm the man from outer space baby
I have no bones to be broken"


Ini lagu apa, aku tidak tahu. Liriknya pun tidak mengerti dan tidak mengena. Tapi apapun itu, karena ini untuk engkau, maka indah...
Eh, tidakkah engkau mengerti, begitu cepat selang bulan berganti sampai tidak disadari telah berganti suasana hati?
Aku dan engkau... dua yang satu, satu yang dua. Amin. Maukah engkau turut mengamini? Mari ucapkan amin! Amiiiiin... Ini kenapa malah Dora? Padahal aku Donna.

Aku sisipkan lirik lagi ah...
"if you got an eerie feeling after hanging up the phone
sort of happy feeling but you’re not sure what it’s called

if you’re haunted by his face whenever you’re asleep at night
and think you hear his silly voice just calling out your name

oh, no! I think i’m in love with you..
on, no! i’m hoping you’ll want me too
so, please..don't let me down!

just can’t help but talk about him every conversation
till your friends are sick and tired of that same old crap

if you start wearing make up even when you go to bed
crying like a baby when you hear a mellow song"



Pencitraan yang engkau susah payah buat sepertinya tidak mempan padaku yang begitu telat berpikir ini. Sehingga engkau harus melupakan implisit dan beralih ke eksplisit dalam menghadapiku. Sepertinya kita memang tidak perlu citra. Karena everybody knew we're in love and you're not lier.

Eh, berhubung engkau adalah bukan manusia bumi, harusnya aku menulis ini bukan dengan cara yang biasa. Tapi Tipografi masih menanti. Kalau diabaikan, aku bisa mati. Mungkin nanti, lain kali, ada cara yang lebih seksi.

Hey, aku eh kita, sudah menempuh jalan memutar lho. Sadar tidak? Tapi, tidak sejauh yang ditempuh Kugi dan Keenan. Habis, aku jelas awak Neptunus, tapi engkau hybrid. Jadi mungkin karena masih dipengaruhi planet lain yang mempengaruhi Kambing, jalan Air tidak perlu sesulit itu.

Aduh, aku lupa mau bilang apa lagi. Barusan terlintas, tiba-tiba lupa. Kelainan. Oh ya, jangan lupa nikahi Popuri ya <3

Friday, October 7, 2011

Teruntuk Dia, Engkau, juga Aku...

Mungkin sempat terbesit dalam kepalanya, kepalamu, juga kepalaku akan ketidak-kunjung-datangnya ia yang masyur itu, inisial P. Dia, engkau, aku -kita- tidak habis pikir mengapa Sang P tidak kunjung hadir padahal kita merasa layak -terlepas dari keragaan, karena aku tidak akan bicara fisik kali ini.
Mengenai hubungan dia dengan aku -belum kita-, adalah rantai tak berujung di mana kami saling terkait tapi dia pun terkait lagi dengan yang lainnya, begitu seterusnya.
Mengenai engkau dengan aku -masih belum kita-, adalah bayang semu. Tanpa rasa, tanpa daya rangsang, tanpa tujuan, namun penuh dilema yang seharusnya tidak perlu.
Mengenai dia, engkau, aku -sudah kita-, mungkin adalah sama. Bahwa kita berhak satu sama lain, namun tanpa rasa percaya. Bukan, bukan kita tidak saling mempercayai. Rasa percaya yang hilang itu adalah terhadap diri kita sendiri. Mungkin kita terlalu takut menyakiti satu sama lain. Masing-masing dari kita tidak mempercayai diri kita sendiri untuk menjaga, maupun dijaga oleh yang lain. Padahal bisa, tapi memilih diam. Bahkan mundur dengan kecut yang semakin membuat perih luka hati, luka harga diri.
Apa kodrat kita begitu ya? Menahan hasrat, melukai diri sendiri demi sesuatu yang kita anggap baik -kita pikir lebih baik. Memilih menjadikan semua sebagai lelucon, padahal getir.
Bisa apa? Padahal bisa banyak, tapi enggan mengambil langkah. Takut akan sesuatu yang tidak pasti, belum tentu. Heran, kok senang jadi orang di balik layar, tidak lebih dari sekedar pemeran pendukung.


Sebuah puisi, bukan:

Puji aku, jangan!
Atau aku akan jatuh cinta
Istimewakan aku, jangan!
Atau aku terlanjur sayang

Peduli,
bisa saja
Tapi apakah engkau mengerti?

Sepi,
bisa jadi
Tapi aku kuat sendiri

Sapa aku dengan visual, bukan hati
Padahal aku bukan laki-laki
Apa yahg engkau ketahui soal empati?
Pada akhirnya semua hanya akan jadi ilusi

"sudah resmi," katamu
Aku iya saja dengan lugu
Engkau cerita, aku balas
Aku cerita, engkau tanggapi pedas

Aku lupa sesuatu
Yang engkau butuhkan penghibur, bukan bubur
"tidak kenyang," katamu
Lucu

Ini seperti asing, tapi tidak juga
Jadi selamat datang, wahai aku!
Selamat menjadi kembali budak laku!
Sampai raga terbujur kaku

(untuk engkau yang merasa engkau)