Monday, July 26, 2010

Everybody IS Moving, Changing

Akhir-akhir ini gue merenung... betapa tidak ada sesuatu yang diam di dunia ini. Benda mati pun diam-diam bergerak, apalagi manusia. Ada yang bergerak dengan patuh sesuai arus, ada yang suka tantangan dengan melawan arus. Mereka memutuskan, mereka menetapkan hati.

Satu demi satu semua di sekeliling gue mengalami perubahan. Semua tak lagi sama. Dari mulai lingkungan hidup, life style, sampai cara gue memperlakukan diri gue sendiri.
Lingkungan hidup: Gue udah mulai ngekost sekarang. Meninggalkan rumah, meninggalkan Tangerang yang sudah kurang lebih 8 tahun terakhir jadi (pinjem istilah dari Facebook) current city gue. Betapa gue sudah terbiasa dengan itu semua. Dengan Mama Papa yang siap membantu kapan saja, dengan Rinta yang siap jadi penghibur kapan saja, dengan teman-teman dan sahabat-sahabat yang selalu menemani atau sekedar jadi 'tempat sampah' semua beban hidup ini.
Life style: Gue yang dulu bangun-sekolah-main-pulang-makan-nonton TV-ngajarin Rinta-bermalas2an-online-tidur, kini harus mengurus apa-apa sendiri. Padahal dulu apa-apa bergantung Mama. Sekarang pun manage uang harus super ketat, sementara dulu kalau habis yah masih bisa lah merayu Mama atau sekedar pinjem ke Rinta.

Suatu hari gue inget kata-kata Mario Teguh, kurang lebih bunyinya: "Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, seseorang harus berani dan mampu keluar dari zona amannya". Dar! That really stabs my heart!
Yeah, hidup gue selama jadi siswa adalah zona aman. Dengan segala kemudahan dan fasilitasnya. Tapi sekarang gue sudah menjadi mahasiswa. Seperti yang saya tangkap dari salah satu comment Andre di Facebook, kalau embel-embel MAHA di depan itu secara gak langsung adalah suatu beban moral juga bagi gue. Tambahan tanggung jawab. Bagaimana gue harus bersikap, bertutur kata, berperilaku sesuai dengan status gue itu. Dar! (again and again) That surely stabs my heart!

Setelah di sini gue mulai menyangsikan pendapat gue tentang diri gue sendiri kalau gue ini sudah 'cukup' dewasa. Belum, gue belum dewasa sama sekali. Bahkan nyemplung ke panci tempat gue menggodog diri pun belum. Benar-benar masih bau kencur. (Bahkan bumbu yang dibalurkan ke diri gue aja baru sekedar kencur, belum garam atau bahkan asam)

Jadi kesimpulannya, selama gue masih hidup di dunia yang serba dinamis ini kenapa gue harus statis? Gue pun harus bisa menyesuaikan diri bukan? Kalau gak, gue cuma bakal jadi bangkai atau sekedar keset zaman. Cih! Siapa juga yang mau jadi itu?!
Ayo, Donna Ayu Savanti! Keluarlah dari zona amanmu dan mulai bersosialisasi! Hidup akan jadi indah jika kau mengerti.





P.S: Lewat post ini gue umumkan kalau gue sudah tidak membenci 'perubahan'. Dulu gue memang sangat salah karena benci dengan namanya 'perubahan'. Berarti secara gak langsung gue membenci segala hal, karena sesungguhnya semua di dunia ini selalu berubah seiring dengan pergerakannya. Everybody IS moving, changing.

No comments: