Tolong, saya hilang koordinasi!
Otak, hati, tubuh tidak sinkron. Konsentrasi menguap, fokus terlupa.
Tolong, saya hilang kontrol diri!
Mata terus basah, kepala terus pusing, tenggorokan terus sakit, dan dada... sangat sesak.
Tolong, ini apa?!
Ketika saya mulai berpikir, "Apa sebaiknya aku SMS saja ya, berusaha bersikap biasa agar tidak tercium kabar kehancuranku olehnya?", tepat saat saya meraih handphone, SMS masuk darinya.
"Are you busy?" tanyanya. Dan saya tidak bisa menolak.
Tolong, saya masochist tingkat lanjut!
Tahu akan sakit, tetap saja dilanjutkan. Dan ya, sakit yang tadinya "immortal" kemudian berubah mortal. Ulu hati saya sakit sekarang, dalam arti yang sebenarnya.
Tolong, saya hilang akal sehat!
Mungkin memang ini mindset atau bodyset *apa sih* saya bahwa setelah fase sedu sedan banjir air mata, saya akan masuk fase "balas dendam" yang ditandai dengan tidak lagi peduli, malas berinteraksi. Mungkin karena lelah tersakiti. Padahal sesungguhnya saya tidak mau memasuki fase ini. Saya masih suka, tapi kenapa otomatis hasrat ini mengendur kemudian jadi malas menanggapi?
Tolong, saya butuh kejelasan!
Menjadi cadangan, spare part, atau apalah itu namanya sama sekali tidak menyenangkan. Saya tidak menyalahkannya, mungkin bukan maksud dia juga menjadikan saya cadangan, tapi tanpa sadar itulah yang sebenarnya terjadi. Saya seorang cadangan.
Tolong, saya habis kata-kata!
Cukup, ini sudah terlalu menyesakkan. Saya bahkan sudah lelah menangis. Hebat, saya tidak pernah sampai begini sebelumnya. Kalaupun pernah, tidak sesakit ini. Mungkin saya salah karena berharap. Tapi apa yang bisa disebut salah dari orang yang jatuh cinta?
No comments:
Post a Comment